Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Ubuntu 16.04 LTS! (Sok-sok jadi Linux’s enthusiast, padahal keseharian masih pake Windows). Ah, sudahlah. Kita di sini mau membahas apa sih yang perlu dilakukan setelah melakukan fresh installation Ubuntu 16.04 LTS? Nggak mungkin kan, habis fresh install dibiarin gitu-gitu aja, diterima apa adanya. Jangan! Kalo Tulus bilang ‘jangan cintai aku apa adanya‘.
Postingan ini sedikit nyontek dari omgubuntu.co.uk namun dengan beberapa perbedaan sesuai selera saya sendiri. Terserah Anda mau ikut yang mana. Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan setelah melakukan instalasi Ubuntu 16.04 LTS.
1. Lihat Apa Sih yang Baru dari Ubuntu 16.04 LTS?
Setelah menatap monitor selama beberapa menit, sebagai orang awam dalam per-linux-an, jujur saya tidak melihat ada yang berubah dari versi sebelumnya. Panel masih ada di atas, launcher masih ada di samping kiri. Mungkin wallpaper sedikit ada perubahan. Trus apa lagi yang baru? Sebagai pengguna awam, saya tidak bisa berkomentar. Mungkin emang males berkomentar, ini kan blog yang nggak banyak bicara. Kalo masih ingin tahu bisa baca di sini.
2. Lakukan Update
Meskipun baru aja dirilis, tetap aja ada beberapa update yang udah nongol di Sofware Updater. Silakan di-update terutama yang security update. Kalo perlu update setiap hari. Tapi jangan memaksakan diri untuk tetap update kalo nggak punya koneksi internet unlimited. Paket internet di Indonesia mahal, setuju?
3. Install Driver Kartu Grafis
Install Driver kartu grafis yang proprietary, terutama yang suka main game dan menjalankan aplikasi seperti Blender. Sayangnya, untuk saat ini driver standar kartu grafis AMD masih belum di-support. Untungnya saya pake kartu grafis Nvidia (GTX750Ti). Tapi setelah install driver Nvidia biasa waktu booting jadi lebih lama. Berdasarkan pengalaman pribadi, hal ini juga terjadi pada distro Linux yang lain yang pernah saya install. Distro yang paling parah adalah Solus. Habis install driver Nvidia, sama sekali nggak mau booting. There’s only a black screen with a blinking cursor. Nggak tahu kenapa dan emang males nyari tahu, toh install Linux itu hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu (definisi dari ‘iseng’).
4. Install Media Codecs
Ini yang tidak bisa ditinggalkan sama sekali. Install codecs jadi kewajiban untuk yang suka dengerin musik dan nonton film. Ubuntu memang tidak menyertakan codecs. Tidak seperti keturunannya si Linux Mint yang udah satu paket. Klik di sini untuk install codecs.
5. Install Aplikasi Favorit
Ada beberapa aplikasi favorit yang langsung saya install setelah selesai install Ubuntu. Yang pertama adalah browser favorit saya, Google Chrome. Kedua, pemutar musik di mana aja kapan aja, Spotify. Ketiga, pemutar video favorit, VLC. Keempat, penyimpan file-file penting di negeri awan, Dropbox. Selain aplikasi tersebut saya juga meng-install Synaptic Package Manager. Tanpa aplikasi ini, rasanya jadi powerless. Untuk setting yang advance, bisa gunakan Unity Tweak Tool yang ada di Ubuntu Software. Install aplikasi apa lagi ya?
6. Install New GTK and Icon Themes
Tampilan Ubuntu yang standar tentunya terasa sangat membosankan. Maka dari itu perlu untuk dilakukan perubahan tampilan theme dan icon. Dari artikel yang saya contek, mereka merekomendasikan Arc Theme. Keterangan lebih lanjut bisa dilihat di sini. Theme yang sangat bagus, karena saya suka tampilan yang flat. Jika tidak sesuai selera bisa cari lewat google, tema-tema menarik lainnya. Saya sendiri memakai numix yang bisa di-install lewat Synaptic.
Yah, segitu aja dulu tulisan yang tidak penting ini. Masih banyak yang ingin saya tulis, tapi sepertinya tangan saya udah capek ngetik. The End.